Powered by Blogger.

Popular Posts

Feature Content

Wednesday, December 15, 2010

Usus Buntu Dan Tanda-tandanya

Anda mungkin sering mendengar penyakit usus buntu. Atau mungkin Anda pernah merasakan sakit usus buntu? Sakit usus buntu atau radang usus buntu dalam bahasa medisnya disebut Appendicitis. Radang usus buntu bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Tapi tahukah Anda seperti apa ciri-ciri terkena radang usus buntu?

Usus buntu adalah bagian usus besar yang menggantung dan buntu atau tidak tersambung dengan bagian lain. Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari para peneliti tentang fungsi dari usus buntu tersebut. Tapi tidak mungkin Tuhan menciptakan manusia dengan dilengkapi usus buntu jika usus buntu tersebut tidak mempunyai kegunaan. Menurut beberapa peneliti usus buntu ini punya fungsi sebagai rumah bakteri baik yang mana jika bakteri baik dalam tubuh terjaga maka kekebalan tubuh juga akan terjaga.

Menurut berbagai sumber, seperti dikutip dari detikhealth.com tanda-tanda gangguan pada usus buntu, yaitu:
  1. Rasa sakit yang dimulai di sekitar pusar dan sering juga di bagian bawah kanan perut.
  2. Rasa sakit akan semakin terasa selama beberapa jam.
  3. Rasa sakit akan semakin timbul jika daerah perut bagian kanan bawah ditekan dan kemudian tekanan dengan cepat dilepaskan.
  4. Nyeri yang memburuk ketika sedang batuk, berjalan atau melakukan gerakan lain yang mengguncang tubuh.
  5. Kehilangan nafsu makan
  6. Mual dan muntah karena adanya hambatan pada usus.
  7. Demam
  8. Sembelit
  9. Ketidakmampuan untuk membuang gas.
  10. Diare
  11. Perut yang terlihat membengkak
Benarkah makanan biji-bijian penyebab usus buntu?

Selama ini orang banyak beranggapan radang usus buntu terjadi karena sering makan biji-bijian yang tidak bisa di cerna oleh usus. Anggapan seperti itu tidak benar tapi juga tidak salah.

Radang usus buntu terjadi karena adanya endapan makanan yang membusuk di wilayah usus buntu. Penumpukan makanan membusuk ini yang paling sering adalah dari sisa-sisa makanan yang berupa tinja atau feses. Seperti kita tahu bahwa usus menggantung dan buntu sehingga makanan yang tertahan di usus buntu tidak bisa di keluarkan.

Sisa-sisa makanan dan tinja yang mengeras akan terjebak di lubang rongga sehingga menimbulkan penumpukan. Penumpukan makanan ini membuat bakteri atau virus terperangkap di dalam usus buntu sehingga bisa memicu terjadinya infeksi. Nah, infeksi inilah yang membuat radang usus buntu.
More details..
0

Thursday, December 2, 2010

Bau mulut pada saat bangun tidur. Bisakah dicegah?

Hampir semua orang pada saat bangun tidur mulut mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini memang tidak terlalu serius, tapi bau napas bangun tidur bisa diatasi bila diketahui penyebabnya. Apa saja penyebabnya?

Secara umum bau mulut dapat terjadi secara permanen atau sementara. Gangguan ini memberikan dampak dan/atau citra yang negatif bagi yang mengalaminya. Tetapi untuk bau mulut saat bangun tidur rasanya hampir dialami oleh semua orang.

Penyebab utama bau mulut pagi hari adalah bakteri alami yang ada di mulut. Mulut mengandung berbagai bakteri yang berfungsi pada saat proses awal pencernaan. Saat terbangun dan beraktivitas, mulut normal digunakan untuk bicara dan mengunyah yang mengakibatkan produksi air liur bertambah, sehingga dapat membersihkan serpihan makan yang tersisa di mulut dan mencegah bakteri berkembang.

Namun pada saat kita tidur, terjadi penurunan produksi air liur, sehingga mulut menjadi relatif lebih kering. Mulut juga penurunan aktivitas. Selain itu, juga terjadi penurunkan oksigen yang tersedia di dalam mulut karena ketika tidur mulut cenderung diam dan tertutup..

Menurut Livestrong, Jumat (3/12/2010), bakteri dalam mulut bersifat anaerob, artinya tidak dapat hidup tanpa bantuan oksigen dan tidak dapat tumbuh dalam mulut kering. Akibatnya, agar bertahan hidup bakteri ini akan mencerna protein yang tertinggal di mulut dari sisa-sisa makanan yang terjebak di antara gigi, air liur, lendir dan bahan selular lainnya.

Protein yang dicerna tersebut akan menghasilkan gas belerang dan amoniak yang mengakibatkan bau mulut tidak sedap saat bangun tidur. Gas yang berbau busuk yang dihasilkan selama tidur ini akan menghilang bila produksi air liur kembali normal atau setelah seseorang mulut melakukan aktivitas yang berhubungan dengan mulut baik dengan menggosok gigi, menggunakan obat kumur, sarapan pagi atau hanya minum segelas air putih sudah dapat menurunkan jumlah gas belerang serta amoniak dan mengurangi bau mulut pagi.

Bisakah bau mulut tak sedap di pagi hari dicegah?

Secara normal, seseorang tidak bisa menghilangkan bau mulut tak sedap di pagi hari karena hal tersebut merupakan fungsi normal dari pengurangan air liur dan proliferasi (pembiakan) sementara beberapa jenis bakteri yang berada dalam rongga mulut.

Bau mulut di pagi hari hanya dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan mulut. Menghapus plak melalui pembersihan rutin, berkumur dan menyikat gigi sebelum tidur dapat mengurangi makanan bagi bakteri dalam rongga mulut, yang akhirnya dapat mengurangi bau mulut saat bangun tidur. Selain membersihkan rongga mulut, bau mulut juga bisa dikurangi dengan mengurangi makanan yang dapat menyebabkan bau mulut seperti bawang, petai, jengkol dll. Seandainya kita terpaksa mengkonsumsi makanan tersebut, usahakan tidak dikonsumsi pada sore dan malam hari sebelum kita tidur.

Selain bahan makanan dan kebersihan rongga mulut, kerusakan gigi dan penyakit gusi dan diikuti kebersihan mulut yang buruk dapat membuat bakteri berkembangbiak dan menambah masalah bau mulut. Rokok, alkohol dan obat-obatan tertentu yang menyebabkan kekeringan mulut juga akan memperburuk bau napas anda pada saat bangun pagi.

source : www.detikhealth.com
More details..
0

Wednesday, June 23, 2010

Menganalisa Warna dan Bau Urine

Pernahkan Anda mendengar bahwa urin bisa digunakan untuk menganalisa berbagai penyakit? Memang benar. Urine normal berwarna mulai kuning jernih hingga kuning pucat, meskipun begitu perubahan warna tak selalu mengindikasikan adanya penyakit, namun tidak ada salahnya Anda mengikuti tips berikut ini.

Urine berwarna kemerahan menandakan adanya darah pada urine, yang bisa menjadi indikasi adanya gangguan batu ginjal, atau kanker pada ginjal dan kandung kemih. Tetapi bisa jadi urine berwarna merah bukan karena adanya darah tetapi karena Anda mengkonsumsi pencahar atau makan buah bit secara berlebihan. Namun bila Anda tidak merasa mengkonsumsi pencahar atau makan buah bit secara berlebihan, Anda patut untuk waspada dan segera periksakan ke dokter.

Urine berwarna kecoklatan bisa menandakan adanya darah dalam urine. Tapi urine juga dapat berubah warna coklat jika ada otot yang rusak atau melakukan olahraga terlalu berlebihan. Selain itu akibat terlalu banyak makan kacang juga bisa mengakibatkan urine berwarna kecoklatan. Urine berwarna kecoklatan juga bisa mengindikasikan adanya porphyria penyakit kelainan pada darah. Tidak ada salahnya pula Anda memeriksakan kondisi tersebut ke dokter.

Urine berwarna kuning tua atau pekat kemungkinan akibat dehidrasi, tapi bisa juga merupakan tahap awal penyakit liver. Datanglah ke dokter jika menjumpai warna urine Anda seperti ini terus menerus.

Urine berwarna kuning terang bisa juga akibat mengkonsumsi vitamin dalam dosis tinggi, terutama riboflavin (vitamin B).

Urine berwarna orange mengindikasikan penyakit hepatitis atau malaria, Anda bisa berkonsultasi pada dokter Anda, jika kerap menjumpai warna urin seperti ini. Pyridium, antibiotik yang biasa digunakan untuk infeksi kandung kemih dan saluran kencing juga dapat membuat urine Anda berwarna orange. Begitu juga bila Anda melakukan diet vegetarian.

Selain warna, urin juga mengelurkan bau yang juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Misalnya pada penderita diabetes dan kelaparan bau urinnya cenderung manis dan berbau buah, sementara untuk urin yang terinfeksi bakteri E. coli lebih memproduksi urin dengan bau yang sangat menyengat.

Cukup mudah bukan untuk menganalisa urin Anda. Seperti pepatah mengatakan, ”Sedia payung sebelum hujan”. Tidak ada salahnya kita berjaga-jaga terhadap kondisi kesehatan kita. (source : kapanlagi.com)
More details..
0

Wednesday, March 17, 2010

Healthy lifestyle with herbs

Last year, Dr Martha Tilaar launched a book that have as a theme healthy lifestyle with herbs to quote her erudition about herbs and various the use. According her, erudition and our ancestor inheritance will lost as soon as possible when will not be documented in the form of book. "Like said that when a witch-doctor pass away, so described as burned a library because the science only demoted from mouth to mouth, and is not bequeathed in the form of article,” Dr Martha Tilaar said in the welcome message in the book.

Present day society is aimed in completely fast life style and instant, so a lot of people opting every thing crated and instant. Some times, societies that not know herbs benefits refused to consume it. While, herbs made from natural ingredient that proved the merit generations by generations. With this book, Dr Martha Tilaar would tried to reminded the society about natural resources and the merit for our body so that we are all want to return to the natural alive.

This book also holds herbs recipes for baby up to adult, to always healthy and natural pretty appropriate to life cycle. Recipe that presented e.g. make oil telon, menstruation problem, acne, mask, fertility problem, up to sleep problem. Espoused also foliage photos for herbs maker ingredient. This books goods for you that want to try being a natural life style. This book is available at foremost bookstores in the amount Rp 25.000

source : www.kompas.com
More details..
0

Monday, January 18, 2010

Tips menghindari sakit gigi dengan merawat gigi secara rutin

Beberapa orang beranggapan “lebih baik sakit hati daripada sakit gigi”. Sedangkan Meggy Z mungkin belum pernah merasakan sakit gigi sehingga beliau menciptakan lagu “lebih baik sakit gigi daripada sakit hati”. Karena bagi yang pernah merasakan sakit gigi, sakitnya memang luar biasa. Apalagi jika mendengar suara yang keras.

Memang benar. Diantara permasalahan kesehatan, yang sering ditemui adalah yang berhubungan dengan gigi. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya merawat gigi sejak sedini mungkin. Kondisi gigi susu pada saat anak-anak nantinya akan mempengaruhi posisi gigi ketika dewasa.

Orangtua jangan beranggapan tidak perlu menjaga kesehatan gigi susu, dengan alasan gigi tersebut akan tanggal. Karies atau lubang pada gigi anak yang menyebabkan rasa sakit dikhawatirkan akan mempengaruhi proses tumbuh kembang karena anak menolak makan. Selain itu jika terjadi karies atau lubang yang mengakibatkan gigi tidak tanggal tapi hanya pecah dan menyisakan akarnya saja, ini tentunya akan bermasalah jika giginya mulai tumbuh. Selain mengakibatkan rasa sakit, pertumbuhan gigi kerap kali tidak normal karena terhalang akar atau tonggak gigi yang tertinggal.

Sebenarnya tidak sulit menjaga kesehatan gigi dan mulut. Asal dilakukan sebagai rutinitas secara teratur. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
  1. Gosok gigi minimal 2 kali sehari, sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
  2. Ganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Pilih sikat gigi yang bulunya lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi.
  3. Jangan lupa sikat lidah, yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.
  4. Gunakan pasta gigi yang mencantumkan ADA untuk memastikan kandungan fluoride cukup untuk mencegah lubang dan kerusakan gigi.
  5. Gunakan obat kumur.
  6. Benang gigi, pengunaan benang gigi sekali sehari dianjurkan untuk mengangkat plak yang tidak dapat disentuh sikat gigi dan obat kumur.
  7. Permen karet tanpa gula, mengunyah permen karet tanpa gula dapat meningkatkan aliran air liur yang dapat membersihkan partikel makanan dan asam penyebab kerusakan gigi.
  8. Hindari makanan yang terlalu panas dan terlalu dingin, apalagi jika makanan tersebut dikonsumsi bergantian tanpa jedaa waktu. Hal ini akan mengakibatkan gigi menjadi rapuh dan merusak lapisan email gigi.
  9. Minum air setelah makan.
  10. Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar. Selain baik untuk kesehatan, seratnya dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi.
  11. Makanlah makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, teri, bayam, katuk, sawi, dan agar-agar.
  12. Kunjungan ke Dokter Gigi secara rutin 1 tahun sekali. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi gigi anda dan membersihkan plak yang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi ataupun benang gigi.
Ternyata tidak terlalu sulit untuk memiliki gigi yang sehat….
More details..
0

Monday, January 11, 2010

How much important of Vitamins and Minerals for us?

About 30 percent people in the world take at least one vitamin or mineral supplement daily and another 15 percent take them occasionally. Taking vitamins and minerals seems to fall within a gray area — giving your body what it needs by taking supplements certainly benefits you in every way, but knowing how to assess that need is often difficult. Without testing, it’s hard to say which vitamins and minerals you personally need. But these general guidelines apply if you’re in one of these special needs groups:

For pregnant and breast-feeding women

Women who are pregnant or breast-feeding generally need additional vitamins, and the B vitamins are particularly important. Folic acid reduces the risk for neural tube defects and possibly facial abnormalities, such as cleft palate, in newborns. Multivitamins also appear to protect against certain congenital heart defects. In order to be protective, however, both folic acid and multivitamin supplements must be taken before a woman actually becomes pregnant. Folate levels, even in a healthy diet, may not be protective enough for pregnant women, and so supplements are needed. The RDA for folic acid prior to conception and during pregnancy is 400 mcg. During breast-feeding, between 260 and 280 mcg is recommended. Choline, another B vitamin, is also essential for pregnant and nursing women — 450 mg during pregnancy and 550 when breast-feeding. Vitamin B6 may help improve morning sickness. Although one study suggested that if pregnant women take vitamin K supplements, their infants might not need the required injection of this vitamin after birth, supplements of vitamin K during pregnancy are not currently recommended.

Some women have low vitamin A reserves in their livers, but it is important to note that too much vitamin A significantly increases the risk for birth defects. Daily amounts of 10,000 IU of vitamin A in supplements and food (an amount not far above the RDA level) can pose a danger. Experts recommend that pregnant women take in no more than 8000 IU per day and avoid eating liver.

Infants and children

Infants who are breast-fed by healthy mothers receive enough vitamins except, in some cases, vitamins K and D. Human milk has low levels of K, and the newborn’s immature intestinal tract may not produce enough to supply sufficient amounts to the baby. Most babies are given an injection of vitamin K at birth. Infants who are breast-fed by malnourished women or by those who lacked sufficient exposure to sunlight may be deficient in vitamin D. In these cases, supplements of 200-300 IU are recommended. Formulas are required to contain sufficient vitamins and minerals. One study suggests that when infants under 1 year of age take vitamin supplements it may help protect them from developing Type I diabetes later in life. Beyond infancy, most American children receive all the vitamins they need from their diets, unless they are living in severely deprived circumstances.

Smokers

Smoking interferes with absorption of a number of vitamins; most importantly, vitamin C. Folic acid supplements may be important for all smokers. When smokers take high dosages of antioxidant vitamins, it maybe actually be harmful, especially beta-carotene. Instead of taking supplements, most smokers should be sure their diets are rich in fresh fruits and vegetables and whole grains.

Alcoholics

Alcoholics often suffer from multiple vitamin deficiencies. The most dangerous deficiencies are from vitamin B1 (thiamin), folic acid, vitamin B6 (pyridoxine), vitamin B2 (riboflavin) and vitamin C.

Dieters and vegetarians

People on weight-reduction diets of fewer than 1,000 calories per day should probably take multivitamins and should also check regularly with a physician. Vegetarians who do not eat dairy or meat products may need riboflavin, vitamin B12 and vitamin D supplements. Those who eat eggs and dairy products need only watch their iron levels.

Older adults

Deficiencies of vitamins and important minerals have been observed in almost one-third of elderly people, who often fail to eat balanced meals regularly. Multiple drug regimens that are prescribed for some elderly people may prevent absorption of some vitamins. The elderly, particularly if they are not exposed to sunlight, may be deficient in vitamin D. They also may have low levels of vitamin B6, folic acid and vitamin B12. (Older adults showing signs of dementia should be checked for vitamin B12 deficiencies as well as other disorders that cause mental disturbances.)

One study reported that the immune systems of elderly people might benefit from vitamin E in levels higher than the daily-recommended dosage. It should be noted, however, that metabolism slows down as a person ages, and in elderly people it takes longer for the liver to eliminate drugs and vitamins from the body. The effect of some vitamin supplements, therefore, may be intensified. Dosage levels of vitamin A, for instance, which might be harmless in a younger adult, could be toxic in an elderly patient. Nevertheless, experts are increasingly recommending extra vitamins and minerals for older people.

Although supplements can do us a world of good, remember that just because a product calls itself a vitamin or supplement, that doesn’t necessarily mean it’s good for you. Synthetic vitamins can actually be dangerous, so it’s important to be educated about them.

Source: http://myonlinehealtharticles.com
More details..
0