Powered by Blogger.

Popular Posts

Feature Content

Wednesday, June 23, 2010

Menganalisa Warna dan Bau Urine

Pernahkan Anda mendengar bahwa urin bisa digunakan untuk menganalisa berbagai penyakit? Memang benar. Urine normal berwarna mulai kuning jernih hingga kuning pucat, meskipun begitu perubahan warna tak selalu mengindikasikan adanya penyakit, namun tidak ada salahnya Anda mengikuti tips berikut ini.

Urine berwarna kemerahan menandakan adanya darah pada urine, yang bisa menjadi indikasi adanya gangguan batu ginjal, atau kanker pada ginjal dan kandung kemih. Tetapi bisa jadi urine berwarna merah bukan karena adanya darah tetapi karena Anda mengkonsumsi pencahar atau makan buah bit secara berlebihan. Namun bila Anda tidak merasa mengkonsumsi pencahar atau makan buah bit secara berlebihan, Anda patut untuk waspada dan segera periksakan ke dokter.

Urine berwarna kecoklatan bisa menandakan adanya darah dalam urine. Tapi urine juga dapat berubah warna coklat jika ada otot yang rusak atau melakukan olahraga terlalu berlebihan. Selain itu akibat terlalu banyak makan kacang juga bisa mengakibatkan urine berwarna kecoklatan. Urine berwarna kecoklatan juga bisa mengindikasikan adanya porphyria penyakit kelainan pada darah. Tidak ada salahnya pula Anda memeriksakan kondisi tersebut ke dokter.

Urine berwarna kuning tua atau pekat kemungkinan akibat dehidrasi, tapi bisa juga merupakan tahap awal penyakit liver. Datanglah ke dokter jika menjumpai warna urine Anda seperti ini terus menerus.

Urine berwarna kuning terang bisa juga akibat mengkonsumsi vitamin dalam dosis tinggi, terutama riboflavin (vitamin B).

Urine berwarna orange mengindikasikan penyakit hepatitis atau malaria, Anda bisa berkonsultasi pada dokter Anda, jika kerap menjumpai warna urin seperti ini. Pyridium, antibiotik yang biasa digunakan untuk infeksi kandung kemih dan saluran kencing juga dapat membuat urine Anda berwarna orange. Begitu juga bila Anda melakukan diet vegetarian.

Selain warna, urin juga mengelurkan bau yang juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Misalnya pada penderita diabetes dan kelaparan bau urinnya cenderung manis dan berbau buah, sementara untuk urin yang terinfeksi bakteri E. coli lebih memproduksi urin dengan bau yang sangat menyengat.

Cukup mudah bukan untuk menganalisa urin Anda. Seperti pepatah mengatakan, ”Sedia payung sebelum hujan”. Tidak ada salahnya kita berjaga-jaga terhadap kondisi kesehatan kita. (source : kapanlagi.com)
More details..
0